Welcome!!!

Hi everyone,

Welcome to my blog. I am not an artist or expert of crafts, but just a simple and an ordinary woman who loves crafts and crafting. Enjoy your visit and let us share ideas. Crafting is fun when we do it together with RESPECT AND TOLERANCE.

Happy crafting
Hany Von G

Sunday, October 1, 2017

Belajar Ukiyo - e prints gratis di bandara Narita - Jepang

Ini oleh-oleh saya berikutnya dari kunjungan singkat kami ke Jepang akhir musim panas kemarin, yaitu belajar tentang proses pembuatan Ukiyo - e prints

Ceritanya, setelah istirahat beberapa jam ketika menunggu penerbangan kami kembali ke Amerika, kami melintasi meja yang di kelilingi beberapa orang dan juga melihat papan pengumuman seperti di foto. Ternyata orang-orang tersebut adalah penumpang pesawat yang juga sedang menunggu pesawat mereka (kebetulan berikutnya, mereka juga sepesawat dengan kami). 

Untuk mengusir kejenuhan penumpang pesawat, pihak bandara Narita berusaha memberikan alternatif kegiatan yang bisa dilakukan. Pilihan yang di berikan hari itu adalah pencetakan Ukiyo - e ini.

Setelah berdiskusi dengan suami, saya segera ungkapkan keinginan saya untuk ikut serta workshop singkat mereka pada bapak pengajar yang saya lupa namanya. Ternyata workshop ini gratis. Dia juga menanyakan jam keberangkatan saya yang masih 2 - 3 jam lagi. Dia bilang saya masih punya waktu.  Saya cuman perlu sabar menunggu giliran saja karena ada beberapa orang di depan saya. 
Akhirnya giliran saya tiba juga dan memang singkat saja karena hanya semacam pengenalan. Tapi sangat menarik dan sebenarnya ketrampilan ini butuh ketelitian untuk mendapat hasil yang bagus.Jadi saya pikir, jika kita memang ingin mengerjakan dan membuat ketrampilan ini, akan butuh waktu lebih lama dari yang kami kerjakan saat itu.  

Apa Ukiyo - e itu? ini saya copy - paste dari wikipedia 
https://en.wikipedia.org/wiki/Ukiyo-e












***
Be creative, be yourself  and the satisfaction
is there for you

Happy crafting everyone
Hany Von G Soewito

Sunday, September 24, 2017

Toko Sashiko di Takayama, Jepang

Secara tidak sengaja, saya melihat toko ini di kompleks perumahan kuno di kota Takayama, Jepang. Gang atau lorong dimana toko ini terletak sangat sepi pengunjung di banding gang sebelahnya yang padat sekali. 

Sebagai ilustrasi, kompleks perumahan kuno di Takayama ini menjadi salah satu tujuan wisata dan atraksi turis karena keberadaan rumah-rumah tersebut. Karenanya banyak rumah-rumah yang kemudian dialaihkan fungsinya oleh pemiliknya atau mempunyai fungsi ganda sebagai toko atau mungkin juga di sewekan pada pedagang. Kalau tiak salah ingat, ada tiga gang yang di dalamnya berdiri rumah-rumah tua khas Jepang. Dua gang selalu padat oleh pengunjung karena keberadaan toko-toko ini. Mungkin juga sebaliknya, mereka membuka usaha karena banyaknya pengunjung, entahlah saya juga kurang tahu tentang hal itu. kalau di lihat bentuk fisik bangunannya sih tidak ada beda antara gang tersebut. 

Karena sepi itulah, saya dan suami memutuskan untuk menyusur gang ke tiga. Tampak sepi dan lengang. Setengah perjalanan sepanjang gang, tampaklah toko Sashiko ini. Tak ada pengunjung lain selain kami. Tokonya lebih besar di banding toko lain di gang ramai. Semuanya tentang kain, benang, alat-alat jahit dan Sashiko. Barang yang terpampang sebagai dagangan memang sudah tampak agak kusam dan tua, mungkin karena sepi. Waktu saya masuk, ada seorang wanita muda berpakain tradisional Jepang keluar dari toko. Mungkin dia pemiliknya, entahlah saya tidak sempat ngobrol dengannya. Diapun membiarkan saya keliling dan melihat-lihat isi toko tanpa berusaha menawarkan barang dagangannya. Hany seuntai senyum manis yang di tawarkannya. 

Sayang sekali toko itu tersembunyi dari keramaian, padahal banyak yang di tawarkannya terutama untuk mereka penyuka kerajinan. Selain menjual bahan dan barang jadi, mungkin pula mereka menawarkan kursus membuat sashiko. 

Jika teman-teman berkesempatan mengunjungi Jepang khususnya Takayama, sempatkan ke kompleks perumahan tua ini dan mampirlah ke toko ini.






***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting
Hany Von G Soewito

Saturday, March 25, 2017

DIY Felt Postcards


Bahan dan alat yang di butuhkan :

Felt aneka warna sesuai dengan kreasi yang akan kita buat
Benang sulam 
Benamg jahit
Kertas karton, pakai yang agak tebal supaya tidak mudah melengkung. Bisa memakai kardus kemasan makanan, misalnya susu bubuk.
Lem untuk melekatkan felt pada kertas
Kertas tulis sebagai pelapis karton
Gunting
Jarum sulam
Mesin jahit

Cara membuat :

1. Potong kain felt sesuai ukuran kartupos yang kita inginkan. Untuk selanjutnya kita sebut ini kain felt dasar. 
Buat hiasan  sesuai dengan keinginan kita. Tempel/sulam hiasan tersebut pada kain felt dasar dengan teknik seperti membuat sulam perca yaitu di sulam dengan tusuk feston setelah terlebih dahulu di lem sedikit bagian  belakangnya supaya tidak mudah bergeser. Untuk menambah hiasan, saya jahit sekeliling kain felt dengan benang benang warna kontras dengan mesin jahit beberapa kali. Hal ini juga bisa dilakukan sekaligus ketika menempel hiasan kain felt pada kertas karton.
Siapkan juga karton untuk tempat menulis pesan dan alamat pengiriman 
(foto 1).



2. Selanjutnya, tempel hiasan felt pada karton dengan menggunakan lem. Saya memakai lem seperti pada foto yaitu lem yang biasa dipakai pada prakarya kertas. Tujuan pengeleman ini adalah agar hiasan kain felt tidak mudah bergeser ketika dijahit (foto 2).


3. Jahit dengan mesin jahit. Penjahitan ini bisa dilakukan berulang kali dengan tidak beraturan untuk menambah aksen. Seperti dijelaskan diatas. penambahan aksen mesin jahit ini bisa lakukan sebelumnya.


4. Kartupos DIY kita sudah selesai dibuat dan siap dikirim. Foto menunjukkan bagian belakang dari kartupos. Saya memutuskan untuk mengirim kartupos dalam amplop dengan maksud agar lebih aman dan tidak kotor ketika di terima penerima.


5. Amplop juga bisa kita buat sendiri dari kertas kado atau majalah lama yang sudah tidak dipakai lagi.

Selamat mencoba!
Love
Hany

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone

***


Thursday, August 27, 2015

Membuat Kartupos Dari Kain


Kali ini saya memncoba membuat kartupos dengan bahan kain. Tapi sayang saya tidak bisa mengirimnya tanpa dimasukkan ke dalam amplop. Sebenarnya boleh, cuma petugas kantor pos khawatir kancing dan pengait dibagian atas akan tersangkut di mesin.
Selain berfungsi sebagai kartupos, kreasi ini juga bisa di gantung sebagai hiasan oleh penerima. Berikut ini akan saya tunjukkan cara saya membuatnya.
 
&&&
 
Alat dan bahan terdiri dari :
Kain perca polos
Kain felt perca
Kain keras
Kancing/bunga untuk hiasan
Benang jahit
Benang sulam
Jarum sulam
Jarum pentul
Gunting
Pensil
 

Instruksi :



 Potong kain polos dan kain keras sesuai dengan ukuran
kartupos yang kita inginkan

 Gambar motif sulam dengan pensil pada kain polos.

Sulam tulisan HI dengan benang sulam hijau. Huruf-huruf ini
berfungsi sebagai batang bunga. Sulam dengan tusuk jelujur.
Bisa pula dengan tusuk batang atau rantai.

 Posisikan kancing dan bunga di tempat-tempat
yang kita inginkan.

 Kemudian jahit dengan benang sulam warna senada
dengan kancing dan bunga.

Bagian belakang adalah kain keras, tempat dimana kita menulis
alamat dan pesan. Tulis pesan dibagian belakang pada kain
keras sebelum di jahit pada bagian depan agar mudah
menulisnya.

Semat dengan jarum pentul sebelum dijahit dengan mesin jahit
agar tidak bergeser ketika dijahit. Rapikan pinggirannya
sebelum dijahit dan disatukan dengan bagian depan. 

Jadilah kartupos kain kita.
Tampak depan.

Ini bagian belakangnya.

Selamat mencoba!!!

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von G. Soewito
***

Sunday, May 3, 2015

Mail art

Apa sih mailart atau mail art itu? Yang belum tahu jangan kecil hati dulu karena saya sendiri juga baru mengetahuinya. Secara kebetulan saya menemukan gambarnya di internet. Kebetulan kedua, saya akan mengirim sesuatu buat 2 orang teman. Jadi sekalian saya coba membuatnya.
Saya pamerkan saja foto-foto mailart yang saya buat ya dan silahkan didefinisikan sendiri.

&&&

Amplop-amplop surat ini saya buat dari kertas hvs bekas menulis musik suami saya yang sudah tidak terpakai lagi, kemudian saya  warnai dan hias dengan gambar tempel.



Amplop kedua ini selain di warnai dan dihias gambar tempel, saya juga tempelkan gambar yang saya gunting dari majalah tidak terpakai. Bagian atas saya biarkan kosong karena nanti akan dipasang prangko dan itu akan menjadi hiasan tambahan.


 
 
 
 
Apa isi mailart saya? Selain kartupos DIY, saya tambahkan juga beberapa barang pernik kecil yang bisa masuk di amplop tersebut. Ada 2 teh celup dengan rasa berbeda, kartupos DIY dan stempel bening. Itu saja, mudah-mudahan akan menjadi kejutan yang menyenangkan untuk penerima.
 
 
 

Dan ini adalah kartupos DIY yang saya buat lagi-lagi dari karton bekas kemasan pancakes kami. Kartu-kartu ini akan terkirim bersama mailart saya. Untuk karupos pertama saya tempelkan pula label baju ditambah gambar tempel. Yang kedua hanya saya lukis bunga saja dan daunnya saya pakai kain felt yang saya gunting berbentuk daun.


 
Gimana, tertarik mencoba juga? Percaya deh, benar-benar kegiatan akhir pekan yang menyenangkan selain menyenangkan orang lain juga, in syaa Allah.
 
***
Be creative, be yourself  and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von. G Soewito
New Hampshire, USA
***
 
 
 
 
 

Tuesday, April 7, 2015

Ayo Belajar Membuat kartupos Sendiri (tutorial)


Tidak bisa dipungkiri gambar-gambar atau foto-foto pada kartupos sangat menarik. Karena gambar-gambar itulah saya dulu tertarik untuk mengoleksinya. Ketertarikan saya pada kartupos berkembang dari sekedar mengoleksi kartu-kartu yang biasa kita beli, menjadi keinginan untuk membuatnya sendiri. Ada kepuasan tersendiri melihat kartupos-kartupos itu selesai di buat.
Saya tunjukkan salah satu cara saya membuat kartupos sendiri.

***
Saya memakai karton pembungkus kue sarapan suami dengan alas an karton pembungkus tersebut tebal dan kuat, selain juga untuk mengurangi sampah kami. Karton pembungkus itu saya potong sesuai dengan ukuran yang saya inginkan. Saya suka dengan pembungkus kue ini karena bagian dalamnya berwarna putih, jadi saya tidak perlu lagi menempel bagian dimana kita akan menulis pesan dan alamat dengan kertas polos putih lain.



Bahan utama kedua yang saya pilih untuk kartu ini adalah gambar-gambar tempel. Sebenarnya saya kurang suka mengoleksi gambar tempel, tapi ternyata sangat berguna untuk kerajinan ini. Meja saya jadi penuh dengan gambar tempel, jika saya sedang punya keinginan membuat kartu.


Dari sekian banyak gambar tempel, saya pilih yang sekiranya sesuai dengan model yang akan saya buat. Setelah proses seleksi, ini gambar-gambar tempel yang saya pikir pas dengan keinginan saya kali ini.


Saya pilih gambar tempel berbentuk bunga memanjang seperti pada foto yang biasa dipakai dalam scrapbooking untuk pinggiran. Tidak saya pakai seluruhnya, tapi hanya sebagian, sekedar untuk menutup tulisan di bagian bawah karton yang tidak saya inginkan. Sedangkan foto penggilingan adonan kue dan tulisan dibagian atas, saya biarkan saja sementara terbuka.
 


Hanya ini alat-alat yang saya pakai untuk membuat kartupos saya kali ini, gunting dan ink pad untuk memoles bagian pinggiran kartu. Sangat mudah kan.


Saya pilih lagi gambar-gambar tempel lain yang akan saya pakai untuk menutupi sebagian dari tulisan dibagian atas. Pada bagian samping, saya pilih gambar tempel persegi panjang dengan tema persahabatan dan sengaja saya sisakan sebagian tulisannya nampak. Juga gambar tempel yang saya pakai dibagian pojok kanan atas. gambar kepik dan daun hanya menutupi 2/3 dari daerah tulisan. Sementara gambar penggilingan adonan kue saya tutup sedikit dengan gmabar bunga dan kepik. Akhirnya saya tambahkan sedikit tulisan (sentiment) untuk mempermanis.
Setelah proses ini selesai, selesai juga pembuatan kartupos ini. Sangat mudah!

 
***
 
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von G. Soewito

Saturday, January 10, 2015

Hadiah Tantangan 2

Pindahan bukan salah satu kegiatan favorit saya. Saya pikir seminggu semua akan beres, ternyata masih banyak pernak pernik yang tertinggal. Sampai sekarangpun masih ada hal-hal kecil yang perlu di beresin. Namun Alhamdulillah tempat kerja saya sudah 90% beres dan akhirnya saya bisa memenuhi janji saya pada mbak Ati. Dan terima kasih kepada mbak Ati yang sudah bersabar dengan keterlambatan saya.

Setelah omong-omong dengan beliau, ternyata mbak Ati menginginkan bros sebagai hadiahnya. Saya sengaja tidak bertanya warna dan design yang diinginkan, biarlah menjadi kejutan dan semoga mbak Ati suka dengan design ini.

Saya pilih warna biru sebagai dasar brosnya dngan warna bunga merah muda dengan ketingkat kepekatan warna yang berbeda dan aksen hijau pada daun. Akhir-akhir ini saya mulai menggandrungi kembali minat awal saya yaitu polymerclay. Kali ini saya ingin lebih banyak berlatih membuat polymerclay untuk perhiasan. Ini kali kedua saya membuat bros polymerclay sejak kemarin saat saya membuat untuk teman saya di Jakarta dan India.


 
Terima kasih telah berkunjung dan membaca postingan ini.
 
***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von G. Soewito
***